Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Ada Yang Miskin di Dunia Ini?

Kenapa Ada Yang Miskin di Dunia Ini?


Miskin itu Takdir atau Pilihan ya?…
Kebanyakan orang menyalahkan takdir, dan ini paham yang sungguh-sungguh berbahaya. Apabila saat ini dia miskin, susah, menderita, sengsara, tersiksa hidupnya maka yang paling gampang adalah menyalahkan takdir. Yang muncul adalah ucapan “Emang sudah takdirku hidup seperti ini!” Ujung-ujungnya orang ini akan menyalahkan sipembuat takdir nantinya, yaitu Allah SWT. Wah kalau sudah begini bisa-bisa di dunia sengsara di akherat … sengsara jilid II. Istilah kerennya sudahlah jatuh tertimpa tangga plus nyungsep di got wah Naudzubillah hi min dzalik …

Usut punya usut ternyata skenarionya sebenarnya tidak harus seperti ini. Ini ada saduran dari sebuah ayat Al Qur’an Surat An Najm 43:48 isinya kira-kira seperti ini:
  • Allah-lah yang menjadikan tertawa dan menangis
  • Allah-lah yang menjadikan kematian dan kehidupan
  • Allah-lah yang menjadikan laki-laki dan perempuan
  • Allah-lah yang memberikan kekayaan dan …………

Nah kira-kira apa jawaban yang titik-titik itu.
Pertama kalau dilihat dari contoh diatasnya sepertinya itu lawan kata.
Kedua lawan kata dari kekayaan adalah kemiskinan
Pastilah jawabannya : kemiskinan
Kira-kira benar begitu ya? Kemiskinan?
Wah tunggu dulu ternyata jawabannya salah! Karena yang benar adalah : kecukupan.
Jadi pada dasarnya Allah tidak pernah memberikan kemiskinan, yang diberikan adalah kekayaan dan kecukupan. Lantas kalau miskin darimana datangnya? Jelas itu salah manusianya! Sejak awal, Dia telah mempersiapkan manusia untuk untung, kaya, kuat, sehat, selamat, aman dan sejenisnya. Kalau terjadi yang sebaliknya , sekali lagi itu salah manusianya! Masih mau membantah dan menyanggah ? Baca dulu Surat An Nisa ayat 79, surat Yasin ayat 19, dan surat As Syura ayat 30. Intinya, segala kebaikan berasal dari Dia dan segala keburukan berasal dari manusia itu sendiri. Tidak ada satu ayatpun dan satu haditspun yang menganjurkan kemiskinan. Tidak ada.

Ada sebuah cerita unik yang bisa buat perenungan nih.
Ada seorang santri datang ke seorang ulama menanyakan kenapa banyak sekali orang yang sengsara dan menderita di bumi ini, kan katanya Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang. Ulama bijak ini menjawab begini.
Dahulu kala waktu pertama kali Adam diciptakan Adam itu serba spesial perlakuannya. Malaikat disuruh sujud kepada Adam. Semua kebutuhan hidup terpenuhi di Syurga. Mau makan apa aja ada, baru muncul keinginan aja langsung ada didepan mata. Segala macam hidangan, pakaian dan tempat berteduh disediakan plus pendamping hidup Siti Hawa. Tidak ada kekurangan serba kecukupan, tidak ada kesulitan serba kemudahan. Jadi manusia sebenarnya mahluk yang paling dimanjakan oleh Allah. Lalu terjadilah skandal buah Khuldi yang menimpa nabi Adam, sehingga Allah menjadi murka. Nah ini adalah dosa pertama. Selanjutnya bisa ditebak Allah segera mendeportasi Adam ke Bumi karena kesalahan ini. Yang tadinya pengen ini ada pengen itu ada tidak perlu susah-susah, sekarang pengen buahan mesti metik dulu, pengen ikan musti nangkap dulu. Jadi lebih sulit. Lalu apakah manusia berhenti sampai situ berbuat dosa !? Oh ternyata tidak lebih banyak lagi dosa yang dibuat. Sehingga yang tadinya tinggal memetik sekarang harus menanam. Lebih sulit lagi. Ternyata semakin banyak manusia semakin banyak yang berbuat dosa. Yang tadinya makan bisa hasil dari menanam sekarang harus berhutang dulu. Istilah kerennya gali lobang tutup lobang. Lantas apa sudah berhenti sampai disitu, oh ternyata tidak sekarang sudah lebih edan lagi jadinya. Orang kalau mau hidup harus gali lobang tutup empang.Alias besar pasak dari pada tiang. Jadi mau sampai kapan ?

Intinya Allah memberikan dua jalan, jalan kebaikan dan jalan keburukan.
Jalan kebaikan (positive thingking) kalau istilah agamanya husnudzon (berprasangka baik). Kalau kita berprasangka baik, bahwa Allah akan memberikan kekayaan dan kebahagiaan untuk kita maka itulah yang akan kita dapat.
Jalan keburukan (negative thingking) kalau istilah agamanya suudzon (berprasangka buruk). Kalau kita berprasangka bahwa Allah memang membuat kita sengsara dan menderita maka itulah yang akan benar-benar terjadi.

Allah berfirman yang isinya:
Aku adalah seperti apa yang hambaku persangkakan

Jadi kesimpulannya Kemiskinan, kesengsaraan, kebahagiaan dan kekayaan bermula dari pikiran kita. Jadi kaya atau miskin adalah sebenarnya pilihan. Rumus ABCD bahwa Allah menciptakan manusia lewat proses kelahiran (birth) lalu diakhiri dengan kematian (Death). Nah C nya ini adalah pilihan hidup (Choice).
Kita mau kaya atau miskin kita yang tentukan.

It All Start From Your Mind

Post a Comment for "Kenapa Ada Yang Miskin di Dunia Ini?"