Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fir'aun Masih Hidup Sampai Akhir Zaman, dalam bentuk dan orang yang berbeda

Fir'aun Masih Hidup Sampai Akhir Zaman, dalam bentuk dan orang yang berbeda

Tuduhan Berlapis “Ala Fir’aun”

Oleh: Syofyan Hadi

Fir’aun benar-benar tidak lagi merasa nyaman sejak kembalinya Musa ke Mesir dengan membawa pengaruh yang sangat besar bagi pengikutnya. Sebab, kemunculan Musa telah membuat pamor dan popularitas Fir’aun benar-benar dalam ancaman. Demi menjaga keutuhan singgasananya, maka Fir’aun dengan segenap kekuatan yang dimilikinya melancarkan serangkaian tuduhan dan fitnah keji untuk membunuh karakter dan mematikan pengaruh Musa di kalangan pengkikutnya. Secara sporadic dengan dukungan penuh media yang dia punya, Fir’aun melancarkan sekian tuduhan untuk melumpuhkan Musa. Di antaranya;

Pertama, Fir’aun menuduh Musa sebagai tukang sihir yang pintar dalam menipu public. Demikian seperti firman-Nya qāla li al-mala’ haulahu inna hādzā lasāhirun ‘alim (قَالَ لِلْمَلَإِ حَوْلَهُ إِنَّ هَذَا لَسَاحِرٌ عَلِيمٌ) “Fir'aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai”. (Rujuklah QS. AL-SYU’ARA’ [26]: 34).
Kedua, Fir’uan menuduh Musa sebagi pihak penebar terror dengan tujuan melenyapkan eksistensi kelompok tertentu di negeri itu. Demikian seperti firman-Nya yuridu an yukhrijakum min ardhikum (يُرِيدُ أَنْ يُخْرِجَكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ) “ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri”. (Rujuklah QS. AL-SYU’ARA’ [26]: 35).

Ketiga, Fir’aun menuduh Musa sebagai kelompok hizbiy atau ekslusif yang membahayakan keutuhan negara. Demikian seperti firman-Nya inna hā’ulā’i lasyirmidzatun qalilun (إِنَّ هَؤُلَاءِ لَشِرْذِمَةٌ قَلِيلُونَ) “(Fir'aun berkata): "Sesungguhnya mereka (Bani Israel) benar-benar golongan kecil,”. (Rujuklah QS. AL-SYU’ARA’ [26]: 54).

Keempat, Fir’aun menuduh Musa sebagi pihak yang yang ingin merusak tatanan budaya, agama dan keyakinan hidup masyarakat yang sudah dianggap mapan dan berpotensi merusak kerukunan bangsa. Demikian seperti firman-Nya inni akhāfu an yubaddila dīnakum (إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ) “..karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu”. (Rujuklah QS. GHAFIR [40]: 26).

Kelima, Fir’aun menuduh Musa sebagai sumber kerusakan dalam kehidupan bermasayakat dan sebagai biang perpecahan di negara. Demikian seperti firman-Nya au an yuzhhira fi al-ardh al-fasād (أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ) “atau dia menimbulkan kerusakan di muka bumi".”. (Rujuklah QS. GHAFIR [40]: 26).

Pesannya, zaman boleh berganti, musim boleh berubah, namun alur cerita kehidupan boleh jadi akan hadir dalam format yang sama dengan lakon dan tokoh yang berbeda.

Post a Comment for "Fir'aun Masih Hidup Sampai Akhir Zaman, dalam bentuk dan orang yang berbeda"