Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Amalan yang Bisa Dilakukan Muslimah ketika Haid

4 Amalan yang Bisa Dilakukan Muslimah ketika Haid

SETIAP bulannya wanita mengalami siklus haid atau menstruasi. Ketika berada pada keadaan ini, seorang Muslimah tidak diperbolehkan melakukan ibadah-ibadah utama, seperti sholat dan berpuasa.

Meski begitu, Allah Subhanahu wa ta'ala tentunya memberikan kemudahan bagi hamba-Nya, termasuk para Muslimah yang berada pada situasi haid. Seorang Muslimah tetap dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh pahala yang melimpah.

Dalam fase haid, para Muslimah tentunya tak mau merugi dengan tidak memperluas ladang pahala. Dengan kemudahan yang diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala, tentunya adalah beberapa ibadah yang tetap dapat ditunaikan selama haid. 

Hal ini sebagaimana disampaikan Ustadzah Oki Setiana Dewi melalui akun resmi Youtube-

nya. Secara lengkap ia menjabarkan ibadah-ibadah apa saja yang bisa dilakukan selama masa haid.

1. Membaca Alquran

Amalan pertama, ia menyebutkan membaca Alquran. Sebagaimana diriwayatkan dari Utsman Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya." (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah).

Namun perlu diingat, tadarus Alquran bagi para wanita haid memang diperbolehkan, tetapi tidak dengan memegang mushaf secara langsung. Lalu, bagaimana solusinya? Ustadzah Oki menambahkan, membaca ayat-ayat suci Alquran bagi wanita haid masih dapat dilakukan melalui kitab yang disertai terjemahan atau tafsir.

2. Beristigfar

Amalan kedua ialah beristighfar dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa ta'ala sebanyak-banyaknya. Sebagaimana dikisahkan pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, terdapat tiga orang yang menanyakan kepada Hasan al Basri mengenai solusi dari segala permasalahan mereka, yang masing-masing adalah kekurangan harta, ladang kekeringan, dan belum dikaruniai anak.

Saat itu Hasan al Basri menjawab ketiga pertanyaan tersebut dengan beristighfar sebagai solusi dari permasalahan mereka. Hal ini tergambar sesuai dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Surah Nuh Ayat 10–12, yang artinya:

"Maka Aku berkata kepada mereka, mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sungguh Allah itu Maha Pengampun. Niscaya Allah akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu, dan mengadakan sungai-sungai untukmu." 

Selain itu, keutamaan beristighfar juga dapat memudahkan terkabulnya permintaan seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana dikisahkan pada zaman Imam Ahmad bin Hanbal. Saat itu ia tiba-tiba ingin sekali keluar dari negerinya, pergi ke Irak, tepatnya ke Kota Bashrah.

Sesampainya di Bashrah, Imam Ahmad beribadah di masjid hingga masjid tersebut ditutup, dan beliau diusir dari masjid itu. Tak ada seorang pun yang tahu bahwa ia merupakan seorang ulama besar.

Tidak disangka, terdapat seorang penjual roti yang menghampiri beliau dan menawarkan untuk beristirahat di rumahnya yang tak jauh dari masjid itu.

Ketika ingin beristirahat, Imam Ahmad memerhatikan semua yang dilakukan oleh penjual roti tersebut. Hal yang menakjubkan, ia menyadari bahwa di setiap proses pembuatan roti, si penjual roti tak henti-hentinya mengucapkan istighfar.

Lantas, imam besar itu pun bertanya hal apa yang didapatkan oleh penjual roti tersebut dari beristighfar. Si penjual roti menjawab, "Aku mendapati Allah selalu mengabulkan permohonanku, kecuali satu, yakni bertemu dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbal, karena aku miskin maka aku tidak mungkin bisa pergi ke negerinya."

Lalu seketika Imam Ahmad bin Hanbal memeluknya dan berkata, "Dengan istighfarmu, Allah membawaku, Imam Ahmad bin Hanbal, ke sini dan mempertemukannya denganmu."

3. Berzikir

Amalan ketiga adalah berzikir. Membiasakan lisan dengan mengagungkan nama Allah Subhanahu wa ta'ala sehingga pahala akan terus mengalir meski di tengah masa haid.

4. Membaca buku

Amalan keempat, membaca buku. Aktivitas ini juga terhitung sebagai amalan yang bernilai pahala bagi wanita haid.

"Membaca buku sangat penting. Seperti kita tahu, membaca buku adalah jendela dunia, kita bisa mengetahui banyak hal dengan membaca buku. Bahkan awal mula Alquran adalah perintah untuk membaca," tambah Ustadzah Oki.

Ditambahkan pula, bagi yang tidak terlalu suka membaca, disarankan untuk lebih aktif mendengarkan ceramah-ceramah di media sosial atau sarana sejenis. Tujuannya sama yakni menambah informasi dan pengetahuan baru pada diri kita.

Haid tidak seharusnya menjadi alasan untuk bermalas-malasan. Tips tersebut diharapkan menjadi panduan agar para Muslimah yang sedang haid tetap dapat produktif dan beramal salih, sehingga tidak termasuk golongan orang yang merugi.

Post a Comment for "4 Amalan yang Bisa Dilakukan Muslimah ketika Haid"