Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tiga Amalan Shodaqoh Yang Sia-sia

Tiga Amalan Shodaqoh Yang Sia-sia


Tiga Amalan Shodaqoh Yang Sia-sia


Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa
Selain bermanfaat bagi penerimanya, sedekah juga memiliki manfaat bagi si pemberi. Allah SWT menjanjikan banyak pahala kepada orang yang bersedekah. Tidak jarang, janji berupa balasan berlipat ganda dari sang pencipta menjadi motif utama manusia untuk melakukan amalan ini.

Namun motif-motif yang menjadi latar belakang untuk bersedekah terkadang justru membuat amalan ini tidak berkah. Beberapa hal berikut ini mungkin saja pernah dilakukan saat bersedekah. Bukan menambah pahala, kesalahan tersebut justru hanya membuat amalan ini menjadi sia-sia. Melansir dari Infoyunik dengan sedikit perubahan, setidaknya ada tiga amalan shodaqoh yang sia sia yaitu


1. Mengungkit-ungkit sedekah dan menyakiti penerimanya

Tindakan mengungkit-ungkit sedekah hingga akhirnya menyakiti penerimanya terkadang juga tidak bisa dihindarkan. Terlebih jika si penerima melakukan sedikit kesalahan, maka si pemberi akan meledak-ledak seolah dia sudah memberikan seluruh hartanya.

Beberapa kalimat yang terucap hingga menyakiti penerima sedekah misalnya “Tidak tahu diri, dulu waktu susah siapa yang membantu” dan masih banyak kalimat lainnya yang sangat menyakitkan bisa terucap. Jika tidak sengaja dan akhirnya mengucapkan kalimat-kalimat menyakitkan tersebut, silakan renungkan kalam Allah dalam Alquran berikut ini.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِا لْمَنِّ وَا لْاَ ذٰى ۙ كَا لَّذِيْ يُنْفِقُ مَا لَهٗ رِئَآءَ النَّا سِ وَلَا يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَا نٍ عَلَيْهِ تُرَا بٌ فَاَ صَا بَهٗ وَا بِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 264)

Ternyata, seseorang tidak mendapatkan pahala sedekah akibat melakukan dua kesalahan yakni mengungkit-ungkit sedekah dan menyakiti penerimanya. Pada hakikatnya manusia sama, yang membedakan hanya yang satu hartanya berlebih sehingga bisa memberi dan yang satu kekurangan.


2. Bersedekah hanya untuk mendapatkan ganti di dunia

Banyak sekali buku yang membahas tentang keajaiban sedekah. Menerangkan bagaimana Allah SWT akan mengganti berpuluh kali lipat apa yang sudah kita berikan kepada orang lain. Hal inilah yang terkadang menjadi motif kita untuk bersedekah, yaitu mendapatkan ganti dari janji Allah tersebut. Ternyata niat ini hanya akan membuat amalan sedekah kita sia-sia. Karena manusia hanya mengharapkan ganti di dunia yakni kegelimangan harta. Allah Ta’ala berfirman,
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَنْ كَا نَ يُرِيْدُ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَ زِيْنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيْهِمْ اَعْمَا لَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ

"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan."
(QS. Hud 11: Ayat 15)

Qotadah mengatakan, “Barangsiapa yang dunia adalah tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan sholehnya, maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya di dunia. Namun ketika di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai balasan untuknya. Adapun seorang mukmin yang ikhlash dalam beribadah (yang hanya ingin mengharapkan wajah Allah), dia akan mendapatkan balasan di dunia juga dia akan mendapatkan balasan di akhirat.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, tafsir surat Hud ayat 15-16)


3. Bersedekah tidak ikhlas, atas riya’ dan sum’ah

Bersedekah sebenarnya membutuhkan proses untuk bisa ihklas. Pada tahap awal, perasaan tidak ikhlas, riya dan sum’ah kerap kali muncul. Sebagian mengatakan ini merupakan tahapan dari proses untuk ikhlas.

Sebagian mengatakan jika seseorang menunggu orang lain untuk ikhlas, bisa saja orang yang membutuhkan tidak ada yang membantu. Atau orang yang tadinya ingin bersedekah namun belum ikhlas, justru tidak jadi memberikan sedekahnya dan menunggu sampai dirinya ikhlas dahulu. Sehingga bersedekah meski tidak ikhlas diangggap tidak apa-apa.

Namun perlu diketahui bahwa amalan yang dilakukan dengan tidak ikhlas dan riya tidak mendapat berkah dari Allah. Sehingga proses menjalani tahapan untuk bisa ikhlas diharapkan jangan sampai berlangsung lama. Karena jika lama, maka apa yang sudah kita berikan tersebut tidak bernilai apa-apa di mata Allah SWT.

Bisa saja Allah SWT memberikan ganti yang berlipat ganda. Namun Dia sama sekali tidak memberikan keberkahan dari sedekah tersebut. Terlebih jika mereka riya dan ingin mendapatkan pujian, maka amalannya tidak akan diperdulikan oleh Allah SWT. Imam Nawawi rahimahullah menuturkan:

“Amalan seseorang yang berbuat riya’ (tidak ikhlas), itu adalah amalan batil yang tidak berpahala apa-apa, bahkan ia akan mendapatkan dosa” (Syarh Shahih Muslim, 18: 115).

Semoga shodaqoh kita semua diterima oleh Alloh sehingga di udahan berkumpul bersama keluarga di Jannah. Aamiin

Post a Comment for "Tiga Amalan Shodaqoh Yang Sia-sia"