Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bersedekah Semampunya Saja Tidak Perlu Nunggu Kaya

Bersedekah Semampunya Saja Tidak Perlu Nunggu Kaya


Bersedekah Semampunya Saja Tidak Perlu Nunggu Kaya


Jangan Munafik seperti Tsa’labah bin Hathib.
▪︎Tsa’labah bin Hathib yang miskin termasuk rajin ibadah tetapi kurang sedekah. Berawal dari miskin Tsa’labah bin Hathib ingin kaya agar dapat bersedekah. Tetapi setelah menuju kaya Tsa’labah bin Hathib MALAS Ibadah dan Tidak Mau Bersedekah
▪︎Wal Hasil Tsa’labah bin Hathib Menjadi MUNAFIK hingga Matinya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ูˆَู…ِู†ْู‡ُู…ْ ู…َّู†ْ ุนَุงู‡َุฏَ ุงู„ู„ّٰู‡َ ู„َุฆِู†ْ ุงٰุชٰูฎู†َุง ู…ِู†ْ ูَุถْู„ِู‡ٖ ู„َู€ู†َุตَّุฏَّู‚َู†َّ ูˆَู„َู†َูƒُูˆْู†َู†َّ ู…ِู†َ ุงู„ุตّٰู„ِุญِูŠْู†َ

"Dan di antara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah, Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan bersedekah dan niscaya kami termasuk orang-orang yang saleh."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 75)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ูَู„َู…َّุงۤ ุงٰุชٰูฎู‡ُู…ْ ู…ِّู†ْ ูَุถْู„ِู‡ٖ ุจَุฎِู„ُูˆْุง ุจِู‡ٖ ูˆَุชَูˆَู„َّูˆْุง ูˆَّู‡ُู…ْ ู…ُّุนْุฑِุถُูˆْู†َ

"Ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling, dan selalu menentang (kebenaran)."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 76)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ูَุงَ ุนْู‚َุจَู‡ُู…ْ ู†ِูَุง ู‚ًุง ูِูŠْ ู‚ُู„ُูˆْุจِู‡ِู…ْ ุงِู„ٰู‰ ูŠَูˆْู…ِ ูŠَู„ْู‚َูˆْู†َู‡ٗ ุจِู…َุงۤ ุงَุฎْู„َูُูˆุง ุงู„ู„ّٰู‡َ ู…َุง ูˆَุนَุฏُูˆْู‡ُ ูˆَุจِู…َุง ูƒَุง ู†ُูˆْุง ูŠَูƒْุฐِุจُูˆْู†َ

"Maka, Allah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 77)

Keterangan Ayat 75 sd 77 di atas:

Terdapat pendapat mengatakan ayat ini turun untuk Tsa’labah bin Hathib, salah seorang penduduk Madinah yang ikut mendirikan masjid Dhirar. 

Ibnu Jarir meriwayatkan kisah singkatnya dengan menyebutkan sanad-sanadnya, dari Abu Umamah al-Bahily ia berkata: 
“Tsa’lab bin Hatib mendatangi Rasulullah lalu bekata: 
▪︎●▪︎ “Wahai Rasulullah, mohonlah kepada Allah agar aku diberi rezeki harta yang banyak, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, jika Allah memberiku harta yang banyak niscaya aku akan memberi sebagiannya kepada orang yang berhak mendapatkannya”.

 Rasulullah menjawab: 
▪︎●¤》“celakalah kamu hai Tsa’labah! Harta yang sedikit yang kau syukuri lebih baik daripada harta yang banyak namun kau tak mampu mensyukurinya”. 

Ia berkata:
▪︎●▪︎ “Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah”. 

Maka rasulullah berdoa: 
▪︎●¤》“Ya Allah berilah ia rezeki harta yang banyak”. 

Abu Umamah berkata: 
maka Tsa’labah memelihara kambing lalu kambing itu berkembang seperti cacing yang berkembang, sampai-sampai kota Madinah terasa sempit bagi kambing-kambingnya, kemudian kambing itu semakin berkembang sehingga ia membawanya tinggal di luar Madinah, 

dan ia menjadi tidak ikut melaksanakan sholat jum’at atau mengurus jenazah. 

Rasulullah kemudian bersabda: 
▪︎●¤》“celakalahTsa’labah bin Hathib, celakalah Tsa’labah bin Hathib”.

Lalu Rasulullah mengutus dua orang untuk mengambil zakat kepada Tsa’labah, namun ia menanggapi keduanya dengan berkata:
▪︎●▪︎ “ini merupakan jizyah”. 

Maka kedua utusan itu kembali ke Madinah. Ketika Rasulullah melihat mereka berdua, Beliau berkata sebelum berbicara kepada keduanya:
▪︎●¤》“celakalah Tsa’labah bin Hathib”. 
Maka Allah menurunkan tiga ayat ini (ayat 75-77) menerangkan tentang dirinya. 

Kemudian para kerabat Tsa’labah mendengar ayat ini lalu mendatangi Tsa’labah seraya berkata: 
▪︎●▪︎“celakalah engkau Tsa’labah, telah diturunkan ayat ini dan ini yang menerangkan tentang dirimu”. 

Abu Umamah berkata: 
maka Tsa’labah mendatangi Rasulullah seraya berkata: 
▪︎●▪︎“Wahai Rasulullah, ini adalah zakat dari hartaku”. 

Rasulullah bersabda: 
▪︎●¤》“sesungguhnya Allah telah melarangku untuk menerima zakat darimu”. 

Maka Tsa’labah menangis sambil menuangkan tanah ke atas kepalanya.

Abu Bakar juga tidak menerima zakatnya di masa kepemimpinannya, begitu pula Umar bin Khattab dan Utsman. 
Dan ia meninggal di zaman pemerintahan Utsman bin Affan

Salam Santun Ukhuwah Islamiyah Selalu Ukhty dan Akhy

Post a Comment for "Bersedekah Semampunya Saja Tidak Perlu Nunggu Kaya"