Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berkata Kotor dan Keji, Dosa yang Sering Diremehkan

Berkata Kotor dan Keji, Dosa yang Sering Diremehkan


Banyak perempuan yang tidak bisa menjaga diri dari sifat-sifat yang jelek dan ucapan-ucapan yang kotor tersebut. Lisannya hanya bisa mencela, mencerca dan menjelek-jelekkan, merendahkan dan menghina orang lain. 
Sebagian orang sangat mudah melontarkan kata-kata kotor, kata-kata yang buruk, dan bisa jadi menyakitkan orang lain yang mendengarnya. Ucapan kotor itu seolah-olah sudah menjadi tabiat dan karakternya , sehingga mudah terucap dan sulit dihilangkan.

Dan yang mengkhawatirkan, ternyata perbuatan haram ini sering terjadi pada sebagian kaum perempuan. Sampai-sampai Abdul Lathif Hajis Al-Ghomidi dalam kitabnya "Mukhalafat Nisaiyyah, 100 Mukhalafah Taqa’u Fiihal Katsir Minan Nisa’ Bi Adillatiha Asy-Syar’iyyah' menyebut, bahwa berkata kotor dan keji, merupakan dosa yang sering diremehkan kaum perempuan ini.

Banyak perempuan yang tidak bisa menjaga diri dari sifat-sifat yang jelek dan ucapan-ucapan yang kotor tersebut. Lisannya hanya bisa mencela, mencerca dan menjelek-jelekkan, merendahkan dan menghina orang lain. Sehingga membangkitkan kedengkian, meledak-ledakkan emosi, mengobarkan permusuhan, dan menggelitik syahwat. Karena lisannya itu pula, terjadilah berbagai kejahatan yang hanya Allah saja yang maha mengetahui sedikit-banyaknya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا كَانَ الْفُحْشُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ ، وَلاَ كَانَ الْحَيَاءُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ.

Tiada perbuatan keji hinggap pada sesuatu kecuali akan menodainya, dan tiada rasa malu hinggap pada sesuatu kecuali akan menghiasinya. (Shahih Sunan at-Tirmidzi)

Dari Abu Hurairahradhiyallahu'anhudiriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

الْحَيَاءُ مِنَ الْإِيمَانِ ، وَالْإِيمَانُ فِي الْجَنَّةِ ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْجَفَاءِ ، وَالْجَفَاءُ فِي النَّارِ

"Rasa malu adalah bagian dari iman, dan iman itu akan mengantarkan ke Surga. Berkata kotor itu adalah termasuk akhlak yang jelek dan akhlak yang jelek itu akan mengantarkan ke Neraka (Shahih Sunan at-Tirmidzi)

Dari Abdullah bin Mas’ud diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيْءِ

"Seorang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencaci dan melaknat, berkata keji dan kotor (HR at-Tirmidzi)

Oleh karena itu, muslimah harus menjaga lisan sangat penting agar tidak mengantarkan kita kepada kebinasaan. Karena kebanyakan dosa adalah berawal darinya.

Dari Abu Wail diriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu'anhu pernah naik ke bukit shafa, lalu memegang lisannya seraya berkata, “Wahai lisan ! Katakanlah yang baik, niscaya engkau akan beruntung, dan diamlah dari berkata buruk, niscaya engkau akan selamat sebelum engkau menyesal.” Kemudian ia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثَرُ خَطَايَا ابنِ آدَمَ فِي لِسَانِهِ

Kebanyakan dosa anak Adam adalah disebabkan oleh lisannya (Diriwayatkan oleh ath-Thabraniy dan Abu Syaikh dalam ats-Tsawab dan al-Baihaqiy. Lihat Shahihut Targhib wat Tarhib)

Dari Harits bin Hisyam diriwayatkan bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam- “Beritahukanlah kepadaku tentang sesuatu perkara yang aku bisa berpegang teguh dengannya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Jagalah ini !” Beliau menunjuk ke arah lisannya. “ (Diriwayatkan oleh Thabrani. Lihat Shahihut Targhib wat Tarhib)

Wallahu A’lam

Post a Comment for "Berkata Kotor dan Keji, Dosa yang Sering Diremehkan"